Welcome Guest !!
twitter facebook rss

,

Membaca Kemarahan SBY, Ani Yudhoyono dan Jokowi


(SBY dan Jokowi) 

 Jakarta, Dalam satu minggu ini kita bisa melihat tiga kemarahan, pertama kemarahan SBY soal Bunda Puteri, kedua Kemarahan Ani Yudhoyono di Instagram dan ketiga kemarahan Jokowi di Sudin UMKM.

Mereka sama-sama marah, tapi ada sesuatu yang bisa diliat, kemarahan SBY soal Bunda Puteri adalah kemarahan yang aneh, rakyat tidak perlu tau dan tidak butuh tau, apa SBY kenal Bunda Puteri apa tidak, kalaupun itu sebagai ucapan Luthfi, bantahan itu mustinya ada di ruang pengadilan bukan panggung publik, disini SBY mengajak rakyat untuk dilibatkan dalam konflik yang sama sekali tidak ada urusannya. SBY tidak pernah ada di panggung-panggung publik yang justru merupakan tanggung jawabnya sebagai kepala negara, sebagai Presiden RI. Dimana SBY saat harga BBM naik, dimana SBY saat kelangkaan komoditas pangan, kemana SBY saat rumah-rumah ibadah dibredel illegal. Jadi benar kata Taufik Kiemas, SBY adalah Jenderal yang kekanak-kanakkan, ia belum menjadi manusia berkarakter pemimpin.

Kemudian kemarahan Ibu Ani Yudhoyono, kemarahan ini menjadi tidak tepat di Instagram dengan mengeluarkan kalimat bodoh, karena Ibu Ani adalah lambang negara, seluruh tubuh Ibu Ani adalah simbol yang sakral, dalam tradisi politik Indonesia ibu negara adalah bagian terpenting keanggunan peradaban politik.

Lalu, di hari Jumat, ada kemarahan Jokowi, disini kemarahan Jokowi adalah kemarahan pada tempatnya, dia marah karena kerja-kerja pelayanan publik tidak beres, dan kemarahannya itu diungkapkan ke publik, karena apa? karena kekecewaan Jokowi adalah kekecewaan rakyat, disini Jokowi sudah menggabungkan dua hal : "Suara Rakyat dan Kepemimpinan"

Baik Bung Karno, Pak Harto, Tan Malaka, Sudirman dan Pemimpin besar Indonesia lainnya tidak pernah
Dari Jokowi kita sudah menemukan Pemimp
mengungkapkan hal-hal pribadi di ranah publik, mereka tau seluruh tubuhnya adalah gudang gagasan publik maka menempatkan dirinya sebagai bagian dari arus gerak publik bukan mengeluh soal remeh temeh pribadi.
in sesungguh-sungguhnya pemimpin.....



Sumber : Kluget.com
-Anton DH Nugrahanto-.


Share |

0 comments

Readers Comments

Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan blog Gorontalo Life. Admin berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Shopping Cart

Total Items:
SubTotal:
Tax Cost:
Shipping Cost:
Final Total:

Terbaru

Sponsored By

Featured Video

Our Sponsors

Our Sponsors

Visit Gorontalo Info and Guide