Nasional,
Ini Dia Penghasilan Setiap Bulan "Ayam Kampus" Maharani Suciyono
Posted by Unknown
Published on 02 June 2013
Maharani Suciyono (IST) |
Pendapatan Maharani Suciyono ternyata bisa mencapai Rp60 juta per bulan. Mahasiswi berusia 19 tahun yang tertangkap pada saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menciduk Ahmad Fathanah ternyata sudah lama menjadi “Ayam kampus”.
Cerita dari pekerjaan sampingan Maharani Suciyono diceritakan oleh teman kuliah Maharani. Dari penelusuran yang diadakan oleh majalah Tempo, teman kuliah Maharani yang ber nama alias Santi mengaku bahwa mereka sering menongkrong di kafe depan kampus Universitas Moestopo Beragama di Jakarta Selatan.
"Kita sering nongkrong di kafe depan kampus. Tapi karena dia (Maharani) ke-gap, pin BBM gue dihapus," kata Santi.
Santi lanjut bercerita, meski mereka rajin datang ke kampus, bukan berarti mereka rajin mengikuti kelas. Mereka justru suka nongkrong sambil menunggu panggilan.
"Pulangnya tunggu jemputan atau panggilan deh," katanya. Panggilan tersebut datang dari para germo yang menawarkan "ayam kampus" kepada langganan klien mereka pengusaha, pejabat, ataupun siapa saja yang mampu membayar tarif yang ditetapkan.
Tarif 10 juta untuk "booking" yang diterima oleh Maharani Suciyono dari Ahmad Fathanah ketika ditangkap di Hotel Le Meredien menurut Santi adalah tarif standar.
Jadi bisa dibayangkan mengapa banyak wanita yang tergiur untuk menjadi "ayam kampus" demi mencukupi kehidupan mewah mereka.
Menurut hasil penelitian majalah Tempo, pendapatan rata-rata para ayam kampus mencapai Rp 60 juta per bulan atau Rp720 juta setahun.
Sedangkan gaji Presiden SBY saat ini adalah 750 juta setahun dan beliau adalah harus bekerja keras memimpin negara kita.
Jika Maharani termasuk kelompok “ayam kampus” super, bisa jadi penghasilannya bahkan mencapai ratusan juta per bulan.
Cerita dari pekerjaan sampingan Maharani Suciyono diceritakan oleh teman kuliah Maharani. Dari penelusuran yang diadakan oleh majalah Tempo, teman kuliah Maharani yang ber nama alias Santi mengaku bahwa mereka sering menongkrong di kafe depan kampus Universitas Moestopo Beragama di Jakarta Selatan.
"Kita sering nongkrong di kafe depan kampus. Tapi karena dia (Maharani) ke-gap, pin BBM gue dihapus," kata Santi.
Santi lanjut bercerita, meski mereka rajin datang ke kampus, bukan berarti mereka rajin mengikuti kelas. Mereka justru suka nongkrong sambil menunggu panggilan.
"Pulangnya tunggu jemputan atau panggilan deh," katanya. Panggilan tersebut datang dari para germo yang menawarkan "ayam kampus" kepada langganan klien mereka pengusaha, pejabat, ataupun siapa saja yang mampu membayar tarif yang ditetapkan.
Tarif 10 juta untuk "booking" yang diterima oleh Maharani Suciyono dari Ahmad Fathanah ketika ditangkap di Hotel Le Meredien menurut Santi adalah tarif standar.
Jadi bisa dibayangkan mengapa banyak wanita yang tergiur untuk menjadi "ayam kampus" demi mencukupi kehidupan mewah mereka.
Menurut hasil penelitian majalah Tempo, pendapatan rata-rata para ayam kampus mencapai Rp 60 juta per bulan atau Rp720 juta setahun.
Sedangkan gaji Presiden SBY saat ini adalah 750 juta setahun dan beliau adalah harus bekerja keras memimpin negara kita.
Jika Maharani termasuk kelompok “ayam kampus” super, bisa jadi penghasilannya bahkan mencapai ratusan juta per bulan.
ARTIKEL TERKAIT
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan click disini, atau berlangganan gratis via Email, Terima kasih.
0 comments
Readers Comments
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan blog Gorontalo Life. Admin berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.