Nasional,
Beranikah KPK Sita "Tropi Yahudi" yang Diterima SBY
Posted by Unknown
Published on 02 June 2013
itoday - Gerakan Indonesia Bersih (GIB) menantang Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) menyita tropi World Statesman Award (WSA) yang diterima Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono dari The Appeal of Conscience Foundation (ACF).
SBY menerima tropi WSA dari yayasan milik kaum Yahudi di New York,
Amerika Serikat, itu Kamis (30/05).
“Kalau KPK berani menyita gitar bass milik Gubernur DKI Jokowi, karena hadiah dari Robert Trujillo, personel Metallica itu dianggap gratifikasi, maka demi rasa keadilan masyarakat, KPK juga harus menyita tropi yang diterima SBY dari yayasan kaum Yahudi AS itu,” tegas koordinator GIB, Adhie M Massardi di Jakarta, Jumat (31/05).
Menurut Adhie, ada beberapa persamaan antara gitar bass hadiah dari personal grup musik Metallica untuk Jokowi, dengan tropi WSA yang diterima SBY dari ACF.
"Keduanya, sesuai undang-undang, merupakan material berharga lebih dari Rp 300 ribu, dan diberikan berkaitan dengan jabatan dengan tujuan si pemberi memperoleh imbalan dari hadiah tersebut," tegas Adhie.
Adhie menyatakan, tropi WSA yang diterima SBY juga tidak ada kaitannya dengan kinerja kenegarawanan SBY sebagai penjaga dan pemelihara kehidupan keberagamaan. "Kalau tidak percaya, tanya para penggiat HAM, atau para pengampanye keharmonisan kehidupan beragama di tanah air,” kata Adhie.
Tak hanya itu, menurut Adhie, lembaga sejenis ACF, dalam mencari dana lazim meminta sumbangan yang dibarter gelar. “Kalau benar si penerima gelar harus nyumbang untuk biaya kegiatan ACF, berapa jumlahnya? Pasti di atas USD 10 juta. Tapi menggunakan uang siapa? Kalau uang negara, masuk dalam delik korupsi dan penyalahgunaan wewenang,” ungkap Adhie.
“Kalau KPK berani menyita gitar bass milik Gubernur DKI Jokowi, karena hadiah dari Robert Trujillo, personel Metallica itu dianggap gratifikasi, maka demi rasa keadilan masyarakat, KPK juga harus menyita tropi yang diterima SBY dari yayasan kaum Yahudi AS itu,” tegas koordinator GIB, Adhie M Massardi di Jakarta, Jumat (31/05).
Menurut Adhie, ada beberapa persamaan antara gitar bass hadiah dari personal grup musik Metallica untuk Jokowi, dengan tropi WSA yang diterima SBY dari ACF.
"Keduanya, sesuai undang-undang, merupakan material berharga lebih dari Rp 300 ribu, dan diberikan berkaitan dengan jabatan dengan tujuan si pemberi memperoleh imbalan dari hadiah tersebut," tegas Adhie.
Adhie menyatakan, tropi WSA yang diterima SBY juga tidak ada kaitannya dengan kinerja kenegarawanan SBY sebagai penjaga dan pemelihara kehidupan keberagamaan. "Kalau tidak percaya, tanya para penggiat HAM, atau para pengampanye keharmonisan kehidupan beragama di tanah air,” kata Adhie.
Tak hanya itu, menurut Adhie, lembaga sejenis ACF, dalam mencari dana lazim meminta sumbangan yang dibarter gelar. “Kalau benar si penerima gelar harus nyumbang untuk biaya kegiatan ACF, berapa jumlahnya? Pasti di atas USD 10 juta. Tapi menggunakan uang siapa? Kalau uang negara, masuk dalam delik korupsi dan penyalahgunaan wewenang,” ungkap Adhie.
ARTIKEL TERKAIT
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan click disini, atau berlangganan gratis via Email, Terima kasih.
0 comments
Readers Comments
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan blog Gorontalo Life. Admin berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.