MotoMobil,
Kenali Penyakit pada Power Steering
Posted by Unknown
Published on 30 May 2013
Kini, umumnya setiap mobil sudah dilengkapi dengan power steering.
Untuk mobil lama, sebagian besar masih menggunakan power steering
hidraulik.
Untuk ini digunakan cairan yang dipompa sehingga menghasilkan tekanan
pada rumah setir. Pompa bekerja karena digerakkan (diputar) oleh mesin
melalu V-belt. Untuk mobil terbaru, kebanyakan power steering digerakkan
oleh motor listrik sehingga disebut Electric Power Steering (EPS).
Untuk power steering hidraulik, masalah yang sering muncul adalah
kebocoran karena "sil' pada rumah setir aus. Akibatnya pemilik mobil
setiap hari harus menambah cairan untuk power steering.
Menurut Julius, pengelola bengkel spesialis power steering, Botak
Seng di Fatmawati, Jakarta, ada beberapa hal yang menyebabkan
kelengkapan ini rusak.
1. Usia. Umur komponen di atas 5 tahun atau mobil sudah menempuh
jarak 100.000 km. Masalah yang sering terjadi, kebocoran di selang atau
di rack steer.
Tanda-tandanya, muncul rembesan atau tetesan cairan power steering.
Saat setir diputar, muncul suara mendengung. Untuk mengatasinya
sementara waktu, pemilik mobil sering menambahkan cairan power steering.
Kalau itu yang terjadi, sil harus diganti. As pegas setir
dibersihkan.karena di dalamnya dipastikan terdapat kotoran berupa debu
atau gram (kikisan logam). Jika dibiarkan, akan merusak permukaan as.
2. Boot rack steer robek. Biasanya terjadi saat melintas jalan rusak.
Di samping itu, karena dibuat dari karet, bisa rengat dan pecah.
Jika dibiarkan, air, debu dan kotoran akan masuk ke as setir dan
menyebabkannya berkarat. Indikasi as setir kotor dan berkarat, saat
diputar berbunyi. Setir juga berat ketika diputar.
3. Salah isi cairan. Pemilik mobil malas ke bengkel memperbaiki
kebocoran. Mereka mengatasinya dengan mengisi ulang cairan power
steering.
Ternyata banyak yang salah isi. Menurut Julius, beberapa konsumen
menganggap cairan power steering sama dengan yang digunakan untuk
kopling dan rem. Padahal, sifatnya berbeda.
4. Pemakaian tidak wajar. Biasanya terjadi pada mobil yang dipakai
untuk balap, slalom dan drifting atau sering bermanuver secara ekstrem
pada kecepatan tinggi. Akibatnya, tekanan cairan pada sirkuit power
steering menjadi sangat tinggi dan panas. Semakin sering diperlakukan
seperti itu, selang akan rusak dan bocor.
Untuk servis ataupun perbaikan, ganti sil membutuhkinwaktu 3 jam
dengan biaya Rp 150.000 - 450.000. Namun jika terjadi kerusakan pada
mekanis, misalnya as power steering, biaya bisa mencapai Rp 2 juta.
ARTIKEL TERKAIT
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan click disini, atau berlangganan gratis via Email, Terima kasih.
0 comments
Readers Comments
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan blog Gorontalo Life. Admin berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.