Welcome Guest !!
twitter facebook rss

,

Yana Novia, Staf Gapura Angkasa Pernah 'Disemprot' Azlaini 7 Bulan Lalu

 
Pekanbaru - Rupanya bukan kali ini saja staf PT Gapura Angkasa, Yana Novia (20), berurusan dengan anggota DPR periode 1999-2014 Azlaini Agus (51). Tujuh bulan lalu dia juga mengalami pengalaman tidak mengenakkan.

Saat ditemui oleh detikcom, Selasa (29/10/2013), Yana menuturkan awal pertemuannya dengan Azlaini yang kini menjadi komisioner Ombudsman. Dia pertama bertemu dengan Azlaini sekitar tujuh bulan lalu saat masih baru bekerja di Gapura Angkasa.

Saat itu, Yana bertugas di pintu gate I Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru untuk memeriksa seluruh ID dan boarding pass seluruh penumpang. Ketika hendak memeriksa ID dan boarding pass milik Azlaini, Yana mengaku kena 'semprot'.

"Waktu saya minta ID, Ibu itu ngomong ke saya 'Kamu belum kenal saya ya?' Saya jawab, 'Maaf saya tidak kenal Ibu'," tutur Yana.



"Kamu tidak kenal saya, atau IQ kamu yang jongkok," imbuh Yana mengutip perkataan Azlaini saat itu. Yana mengaku dirinya hanya bisa menjawab: "Maaf Ibu, saya hanya menjalankan tugas."

Pertemuan tak mengenakkan berikutnya terjadi Senin (28/10/2013) pagi. Pipi kanannya ditampar Azlaini dengan tangan kiri setelah mengumumkan penundaan penerbangan pesawat. Akibat peristiwa itu, Yana Novia melaporkan Azlaini ke Mapolsek Bukit Raya Pekanbaru usai menjalani visum di rumah sakit setempat. Dia juga mengantongi bukti foto guratan warna merah di pipi ke arah leher kanan akibat tamparan.

Sedangkan Azlaini sendiri membantah telah menampar Yana. Perempuan yang juga dosen ini mengaku hanya membentak petugas tersebut karena ketidakjelasan penundaan dan keberangkatan pesawat GA 227 tujuan Bandara Kuala Namu, Sumut. Azlaini saat itu mendampingi anggota Komisi II DPR RI melakukan kunjungan kerja.


Penamparan Staf Gapura Angkasa di Bandara Versi Garuda 

  

Jakarta - Vice President Corporate Communications PT Garuda Indonesia, Pujobroto membenarkan kejadian penamparan terhadap pegawai PT Gapura Angkasa, Yana Novia. Yana ditampar ketika menjelaskan pesawat GA 227 tujuan Bandara Kuala Namu, tertunda keberangkatannya.

Penamparan ini terjadi ketika para penumpang menaiki bus yang mengantar ke pesawat di landasan bandara. Saat itu bus berjalan lamban karena petugas masih berkoordinasi soal kepastian jam terbang.

Seorang penumpang kemudian bertanya ke Yana Novia yang bertugas mendampingi. "Ada penumpang menanyakan ini ada apa? Lalu dijelaskan kita masih perlu tambahan data kondisi cuaca terakhir. Tiba-tiba entah kenapa Ibu Azlaini Agus menampar Yana," paparnya.

Pujo menegaskan keterlambatan penerbangan terjadi karena kapten pesawat meminta data terakhir kondisi cuaca di Medan. "Karena kondisi Gunung Sinabung jadi kapten penerbangan ingin memastikan kondisi cuaca baik untuk terbang ke Medan," imbuh dia.

Sang kapten meminta data terakhir ini dari Bandara Kuala Namu juga dari pemandu lalu lintas udara (air traffic control). "Karena menunggu data terakhir, jadi perlu tambahan waktu," ujar Pujo.

Azlaini secara terpisah membantah telah menampar Yana. Dia mengaku hanya membentak petugas tersebut karena ketidakjelasan penundaan dan keberangkatan pesawat GA 227 yang jadwalnya lepas landas pukul 07.45 WIB Senin (28/10).

Kasus penamparan ini diambil alih Polresta Pekanbaru dari Polsek Bukit Raya. Polisi sudah memeriksa 3 saksi yakni petugas bandara dan korban.

Saksi Mata Sebut Azlaini Tampar Staf Gapura Angkasa dengan Tangan Kiri 

 
Polisi telah memintai keterangan sejumlah saksi mata yang mengetahui insiden ini. Salah satu saksi menyebutkan bahwa Azlaini menampar korban dengan tangan kiri.

"Kalau melihat dari keterangan korban dan 3 orang saksi, Azlaini Agus menampar dengan tangan kirinya. Namun demikian, ini baru keterangan saksi dan korban, kita masih butuh klarifikasi Azlaini Agus sendiri," ujar Kapolresta Pekanbaru, Kombes Adang Ginanjar saat dihubungi detikcom, Selasa (29/10/2013).

Kasus ini awalnya ditangani oleh Polsek Bukit Raya, namun kemudian diambil alih oleh Polresta Pekanbaru. "Hari ini kasus penamparan itu akan kita ambil alih, sekalipun sebagian proses pemeriksaan saksi ada di Polsek (Bukit Raya). Tapi kita akan ambil alih," ucap Adang Ginanjar.

Agenda penyelidikan selanjutnya, polisi akan memeriksa sejumlah saksi mata lainnya. "Rencananya hari ini korban dan sejumlah saksi lainnya akan memberi keterangan ke kita, namun saya belum tahu pasti siapa saksinya," tandasnya.

Polisi telah memeriksa 3 saksi mata yang merupakan Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, yang melihat secara langsung insiden penamparan tersebut.

Sebelumnya, Vice President Corporate Communications PT Garuda Indonesia, Pujobroto mengklarifikasi bahwa korban penamparan yang bernama Yana Novia merupakan pegawai PT Gapura Angkasa, bukan staf Garuda Indonesia. PT Gapura merupakan perusahaan yang menyediakan jasa layanan penumpang di darat (ground handling).

Yana Novia melaporkan Azlaini ke Mapolsek Bukit Raya Pekanbaru usai menjalani visum di rumah sakit setempat. Dia juga mengantongi bukti foto guratan warna merah di pipi ke arah leher kanan akibat tamparan.

Sedangkan Azlaini sendiri membantah telah menampar Yana. Perempuan yang juga dosen ini mengaku hanya membentak petugas tersebut karena ketidakjelasan penundaan dan keberangkatan pesawat GA 227 tujuan Bandara Kuala Namu, Sumut.


sumber


Share |

0 comments

Readers Comments

Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan blog Gorontalo Life. Admin berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Shopping Cart

Total Items:
SubTotal:
Tax Cost:
Shipping Cost:
Final Total:

Terbaru

Sponsored By

Featured Video

Our Sponsors

Our Sponsors

Visit Gorontalo Info and Guide