Internasional,
Hilang di Daftar Orang Terkaya, Pangeran Arab Tuntut Majalah Forbes
Posted by Unknown
Published on 10 June 2013
Menurut Forbes, tuntutan yang dibuat Alwaleed salah alamat.
VIVAnews - Pangeran Arab Saudi, Alwaleed bin Talal, geram saat melihat isi pemberitaan Majalah Forbes edisi Maret 2013. Dalam pemberitaan itu, namanya masuk ke peringkat 26 orang terkaya di seluruh dunia.
Padahal menurut Alwaleed, dengan kekayaan yang mencapai US$29,6
miliar atau Rp290 triliun, dia yakin bisa berada dalam jajaran 10 besar
orang daftar orang terkaya itu. Laman CBC News Jumat 7 Juni 2013 melansir cucu dari PM pertama Lebanon itu, kemudian menuntut Majalah Forbes ke Pengadilan Tinggi kota London.
Alwaleed berpendapat tulisan Majalah Forbes yang menyebut
kekayaan bersihnya hanya bernilai US$20 miliar atau Rp196 triliun
merupakan suatu fitnah besar. Tulisan itu dianggap memalukan dan
mencoreng reputasinya sebagai pengusaha yang kerap bertengger di daftar
tersebut.
"Saya ngotot melakukan penuntutan bukan karena nominal kekayaan
yang saya miliki. Tetapi karena mereka menuduh Arab Saudi telah bersikap
manipulatif karena kami tidak memiliki usaha kasino," ujar Alwaleed
kepada Sunday Telegraph.
Masih menurut Alwaleed, daftar kekayaan yang dirilis Forbes
bulan Maret kemarin akan membahayakan reputasi dan situasi keuangan
perusahaannya, Kingdom Holding. Saat ini di Pengadilan Tinggi London,
sudah tertulis nama pemilik majalah tersebut, Randall Lane dan nama dua
jurnalis yang membuat artikel itu sebagai terdakwa.
Sementara juru bicara Majalah Forbes mengatakan mereka
terkejut mendengar tuntutan yang dilakukan oleh Pangeran Alwaleed ke
Pengadilan Tinggi London. Menurut mereka tuntutan yang dibuat Alwaleed
salah alamat karena majalah tersebut merupakan produk AS.
Sehingga tidak ada satu pun yurisdiksi yang membenarkan klaim soal harta kekayaannya itu. Namun hingga berita ini diturunkan, Forbes mengaku masih belum menerima gugatan apa pun dari pengadilan.
"Forbes masih belum menerima gugatan hukum apa pun. Namun kami
tetap akan mengantisipasi apabila Pengadilan Tinggi London menyetujui
gugatan yang dia layangkan. Kami juga menyambut baik setiap kesempatan
untuk mengungkap informasi yang kami punya terkait pemberitaan
tersebut," ujar perwakilan Forbes melalui surel kepada CBC News.
Forbes beranggapan data yang mereka lansir di edisi Maret
berasal dari penghitungan kekayaan Alwaleed berdasarkan nilai investasi
yang dimilikinya. Mereka tidak memasukkan nilai saham perusahaan Kingdom
yang ada di bursa efek Arab Saudi, Taduwal.
Menurut data yang dilansir laman Dailymail, Alwaleed
memiliki beberapa aset yang tersebar di beberapa perusahaan seperti
Hotel Savoy, London, The Plaza di New York, jaringan Hotel Four Seasons
dan turut terlibat sebagai pemilik dari kompleks mewah Canary Wharf
London.
Selain itu dia juga tercatat ikut berinvestasi di perusahaan
raksasa dunia maya seperti Apple, Facebook, Twitter dan perusahaan media
milik Rupert Murdoch. (sj)
ARTIKEL TERKAIT
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan click disini, atau berlangganan gratis via Email, Terima kasih.
0 comments
Readers Comments
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan blog Gorontalo Life. Admin berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.