Gorontalo,
Mahasiswa UNG Protes Parkiran dan Reklame Berbahasa Asing
Posted by Unknown
Published on 29 May 2013
Laporan Wartawan Tribun Gorontalo Budi Susilo
TRIBUNAGORONTALO .COM– Mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), melakukan unjuk rasa atas kebijakan rektor mengenai perparkiran kendaraan bermotor dan papan reklame berbahasa Inggris.
Mahasiswa yang turun berunjuk rasa diikuti sekitar 100 orang dari berbagai fakultas yang ada di UNG, Rabu (17/4/2013).
Aksi mereka dilakukan di dalan kampus, mengitari beberapa fakultas dan diakhiri di Gedung Rektorat UNG.
Di depan Gedung Rektorat UNG, mahasiswa berorasi meneriakan aspirasi. Melalui Presiden BEM UNG, Julius Steven, mengatakan, kebijakan rektor tidak masuk akal dan sifatnya diskriminatif terhadap para mahasiswa.
“Parkir membuat mahasiswa harus jalan jauh kalau mau ke fakultas. Kenapa jalan yang boleh dilewati mobil-mobil saja ?,” urainya.
Selain itu, beberapa baliho-baliho atau pengumuman papan reklame di dalam kampus semuanya bertuliskan bahasa Inggris.
“Kenapa tidak pakai bahasa Indonesia ? Tidak ada rasa nasionalisme, menghilangkan rasa kebangsaan Indonesia,” katanya.
Ia mengharapkan, kebijakan rektorat harus dipertimbangkan lagi agar tidak merugikan para mahasiswa dan menghilangkan rasa kebangsaan. “Jangan buat kebijakan yang merugikan kami,” tutur Julius.
Menanggapi hal itu, Rektor UNG, Syamsu Badu Qamar, menegaskan, tidak benar jika ada diskriminasi terhadap mahasiswa. Sebab pengaturan perparkiran untuk kenyamanan kegiatan kampus.
“Sekarang belajar bisa tenang tanpa ada bising motor. Berlaku juga untuk dosen, tidak pilih-pilih. Kalau dosen bawa motor diparkir yang telah ditentukan. Harus jalan kaki kalau mau ke fakultas yang jauh dari tempat parkiran,” tegasnya.
Sementara, untuk reklame berbahasa Inggris tujuannya untuk membiasakan dunia kampus UNG dengan bahasa ilmiah berkelas internasional. Bukan niatan untuk menghilangkan bahasa Indonesia.
“Saya hari-hari masih pakai bahasa Indonesia, pertemuan formal masih pakai bahasa Inggris,” ujarnya.
Lagi pula, pemasangan reklame berbahasa Inggris itu hanya diberlakukan di internal kampus UNG. “Kami tidak pasang sampai keluar kampus,” tutur Syamsu.
Penulis : taufiq
Editor : taufiq
ARTIKEL TERKAIT
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan click disini, atau berlangganan gratis via Email, Terima kasih.
0 comments
Readers Comments
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan blog Gorontalo Life. Admin berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.