Nasional,
Game Asal Bandung Sukses Galang Rp 250 juta
Posted by Unknown
Published on 27 May 2013
DREAMERSRADIO.COM - Para pengembang game Indonesia
rupanya tak kalah kretif dengan pengembang luar negeri. Dread Out,
sebuah game horor garapan Digital Happines, sukses menggalanng dukungan
pendanaan melalui skema crowdfunding sebanyak 26.097 dollar. Dana segar
itu dipastikan oleh mereka bakal mempercepat proses produksi agar game
bisa diluncurkan pada akhir tahun 2013 nanti.
Kepastian ini diketahui dari proposal yang mereka tayangkan di situs
crowdfunding Indiegogo, Minggu (19/5). Game tersebut berhasil meraup
dana tambahan sebesar 26.097 dollar AS atau senilai Rp 250 juta. Angka
ini atau melampaui target yang semula dipatok 25.000 dollar AS.
“Seru, mencekam, dan mendebarkan," ujar Game Producer Digital Happiness, Rachmad Imron.
Game Dread Out merupakan proyek yang dikembangkan oleh Digital
Happines selama satu tahun lebih. Game bergenre horor ini mampu
menggerakkan protagonis bernama Linda, seorang siswi SMA, yang terjebak
bersama teman-temannya di sebuah kota yang ditinggalkan. Disana ternyata
penuh dengan misteri mencekam dan tergantung Linda untuk memecahkannya
melalui kemampuan melihat hantu dari layar smartphone miliknya.
Rencananya, game ini akan dipersiapkan untuk platform PC. Saat ini
bahkan sudah mengantri di Steam Greenlight untuk mendapatkan dukungan
dari pasar internasional.
Disinggung mengenai keberhasilan mereka menggalang dana, Imron
mengaku terharu menyaksikan dukungan melimpah yang diterima selama
proses pembuatan game ini mengingat Digital Happiness adalah nama tanpa
reputasi dalam industri game nasional atau bahkan internasional. Meski
demikian, setidaknya 500 pendukung dari berbagai negara tetap
menyalurkan dukungan mereka terhadap game ini.
“Ini adalah langkah awal penyelesaian game DreadOut dan sekarang
kami memiliki 500 bos baru dari berbagai negara yang telah menjadi
investor,” tutur Imron.
Suntikan dana ini dipastikan bakal mempercepat proses produksi game
DreadOut. Imron menerangkan bahwa mereka bakal memanfaatkan dana
tersebut untuk menyewa kantor dengan ruangan lebih besar dan menarik
tenaga tambahan untuk pemrograman game.
Bila mereka gagal mengumpulkan dana dari Indiegogo, Imron tetap
yakin bisa merampungkan DreadOut tapi waktunya lebih lambat mengingat
mereka harus mendapatkan tambahan pendanaan dari proyek sampingan.
ARTIKEL TERKAIT
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan click disini, atau berlangganan gratis via Email, Terima kasih.
0 comments
Readers Comments
Isi Komentar Anda
Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan blog Gorontalo Life. Admin berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.